Seorang profesor sedang ngebut dengan mobilnya. Tiba-tiba ban mobilnya pecah di tengah jalan. Dengan susah payah ia menyetir mobil ke pinggir jalan. Ketika mengeluarkan ban serep, si profesor baru sadar karena ban mobil yang pecah tersebut dipaksa untuk berjalan, maka bautnya pun patah.
Si profesor pun berusaha meminta bantuan namun naasnya di jalan tersebut tidak ada yang lewat. Satu-satunya jalan adalah meminta bantuan ke sebuah rumah sakit jiwa yang kebetulan terletak di pinggir jalan.
Dengan pasrah ia pun membawa mobilnya ke rumah sakit jiwa tersebut. Disana ia ketemu dengan seorang pasien yang kebetulan sedang berjalan-jalan di taman sambil ketawa-ketawa sendiri.
Ketika melihat kondisi mobil si profesor. Pasien tersebut langsung mengambil dongkrak, mengambil satu baut dari masing-masing ban yang masih utuh, lalu memasangkan bautnya ke ban serep tersebut, dengan demikian tiap ban hanya memiliki 3 baut. Semua pekerjaan tersebut dikerjakan layaknya seorang profesional.
Si profesor yang hanya melihat pasien tersebut bekerja, memandang dengan kagum lalu berkata "Maaf, Bapak kelihatannya normal-normal saja kok bisa menjadi pasien rumah sakit jiwa ?"
Dengan enteng pasien tersebut menjawab "Pak, saya memang gila tapi saya nggak bodoh."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar