Pengacara Tidak Menyumbang


Sebuah kantor Lembaga Zakat lokal belum pernah menerima sumbangan apapun pun dari seorang pengacara paling sukses yang ada di kota itu. Maka seorang relawan diutus untuk memohon sumbangan darinya. “Bapak adalah seorang pengacara yang sukses. Pastilah Bapak menghasilkan banyak uang. Tentu saja tidak keberatan bila menyisihkan sedikit dari penghasilan Bapak untuk disumbangkan ke Lembaga Zakat.”

Pengacara itu menjawab, “Pertama, tahukah anda kalau ibu saya telah lama sekarat karena penyakit yang dideritanya? Dan dia punya tagihan-tagihan kesehatan yang tidak mampu dibayarnya sendiri?”. Dengan tersipu malu, relawan itu menjawab, “Oh, tidak.”


“Kedua, tahukah anda tentang saudara laki-laki saya, seorang mantan tentara yang cacat. Dia buta dan ada di kursi roda, sehingga tidak dapat memberi penghidupan pada istri dan enam anaknya?”. Petugas dari Lembaga Zakat kembali bergumam, “Oh, tidak.”

“Ketiga, apakah anda mengetahui bahwa suami dari adik perempuan saya meninggal karena kecelakaan tanpa meninggalkan sedikitpun uang pada adik perempuan saya? Masih ditambah lagi dengan hipotek yang besar dan 3 orang anak yang harus dihidupi?”. Petugas Lembaga Zakat itu merasa malu dan menjawab, “Tidak, Pak. Saya tidak tahu sama sekali tentang hal tersebut…”

Pengacara itu lalu menyimpulkan, “Jadi, jika saya tidak memberikan uang saya pada mereka, mengapa kamu berpikir bahwa saya akan memberikan uang padamu?”

Bertengkar dengan Istri


Siang itu ketika sedang istirahat kantor, tampak dua orang pria sedang bercakap-cakap.
Pria 1 : “Semalam aku bertengkar dengan istriku”, katanya kepada temannya.
Pria 2 : “Apa? memangnya kamu berani, istrimu itu kan galaknya minta ampun”.
Pria 1 : “Iya sih, tapi malam itu aku buat dia tak berkutik. Bahkan dia sampai jongkok di depanku, sambil memanggil-manggil namaku”, ujarnya setengah menyombongkan diri.
Pria 2 : “Lantas apa yang kau lakukan?”.
Pria 1 : “Ya aku diam saja, sebagai laki-laki aku kan punya harga diri”.
Pria 2 : “Lalu apa tindakan istrimu?”.

Pria 1 : “Sambil memegang sapu lidi dia berteriak kepadaku, Ayo kalau berani keluar dari kolong tempat tidur !!”.

Suami Suka Keluyuran

Seorang suami yang suka keluyuran, pulang ke rumahnya lewat tengah malam. Ia tahu bahwa ia telah berbuat salah, karena itu ia ingin mengambil hati istrinya. Dengan berjingkat-jingkat ia naik ke tempat tidur dan menyelusup ke bawah selimut yang sedang menutupi sesosok tubuh yang ada di sana. Ia membelai sesosok tubuh di sampingnya itu dan menciuminya. Tak sedikit pun sosok itu terbangun. Hanya sesekali... mengeluarkan suara desis puas.

Setelah melakukan tugasnya, lelaki itu pergi ke kamar mandi untuk menyikat gigi karena ada bulu terselip di giginya.
Ketika ia menyalakan lampu kamar mandi, dilihatnya istrinya sedang duduk di toilet. “Heiiiii, bagaimana kau ada di sini???” tanyanya dengan keras dan heran".

“Ssttttttt...,” kata istrinya. “Awas, nanti ibu terbangun. Ibu tidur di ranjang kita...”....

Kanguru Keluar Kandang


Seekor kanguru bisa keluar dari kandangnya di kebun binatang setiap hari. Mengetahui bahwa ia bisa melompat tinggi, para pengurus kebun binatang memasang pagar sepuluh kaki.

Tetapi paginya ia bisa kabur, namun hanya jalan-jalan di sekitar kebun binatang. Lalu mereka memasang pagar dua puluh kaki lipat dari sebelumnya. Sekali lagi ia bisa keluar dari kandang.


Ketika pagar itu empat puluh kaki tingginya, unta yang ada di samping kandang kanguru bertanya, "Seberapa tinggi kamu pikir mereka akan membuatnya untuk menahanmu agar tidak keluar kandang?"

Kanguru itu berkata, "Sekitar seribu kaki.. kecuali seseorang mengunci pintu kandangku di malam hari!"

Umat Beriman


Seorang ustad atau penceramah sedang berceramah di suatu masjid, karena sudah larut malam, si penceramah terus berceramah sehingga kalau dihitung-hitung sudah 2 jam lebih. Karena sudah pada ngantuk para jemaah masjid mulai keluar satu persatu, sehingga tinggal satu orang yang belum keluar.

Sehabis ceramah, penceramah itu bertanya kepada orang itu, ”Saya akui kalau kamu orang yang benar-benar beriman, karena biarpun ceramah saya sudah 3 jam kamu tetap mengikutinya dengan baik, dibandingkan dengan jemaah-jemah yang lain.”


Dengan kalem si jamaah tadi berkata, ”Sebenarnya saya yang akan pulang duluan’ kalau Pak Ustad tidak menginjak Sajadah (tikar sembahyang) saya".

Orang Jepang VS Orang Indonesia


Orang Jepang :
Jika orang lain bisa mengerjakannya, maka saya pun harus bisa mengerjakan yang sama atau lebih baik dari orang tersebut.

Orang Indonesia :
Jika orang lain bisa mengerjakannya, biarkan saja orang tersebut yang mengerjakan.


Orang Jepang :
Jika tidak ada orang yang bisa mengerjakan, maka saya harus berusaha keras supaya bisa mengerjakannya.

Orang Indonesia :
Jika orang lain saja tidak bisa mengerjakan, apalagi saya?!
Kenapa saya mesti repot?!

Masuk Surga Atau Neraka

Bu guru bertanya:"Anak-anak... Siapa yg mau masuk surga..?" 
Serempak anak-anak menjawab "Sayaaaa..!" Petrus yang duduk di belakang diam saja..

Bu guru bertanya lagi :"Siapa yang mau masuk neraka..??" 
Anak-anak : "Tidak mauuuu....!!!" Petrus tetap diam saja.
Bu guru mendekat : "Petrus.... Kamu mau masuk surga atau neraka...?
Petrus : "Tidak kedua-duanya bu guru..."

Bu guru: "Kenapa..?"
Petrus: "Habis waktu ayah saya mau meninggal beliau berpesan, 'Petrus.... Apapun yang terjadi kamu harus masuk TENTARA...!"
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...